MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Oleh : Laili Rif’ah Maftuhah, S.Pd.I
Kegiatan pembelajaran pada saat ini harus dapat memenuhi karakteristik dan kebutuhan peserta didik untuk dapat terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Untuk itu, motivasi dan pengelompokan peserta didik secara individual tipe belajar masing-masing peserta didik sangat penting sekali.
Dalam pembelajaran ada faktor yang mempengaruhi peserta didik dalam menerima pembelajaran yang disampaikan oleh pendidik, yang pertama faktor internal yaitu dari pribadi peserta didik yaitu termasuk tipe kemampuan menerima model pembelajaran dan yang kedua adalah faktor eksternal dimana faktor eksternal ini juga memiliki peran penting dalam keberhasilan peserta didik dalam menerima pembelajaran diantaranya adalah pendidikan di keluarga dan kebudaayan yang ada di lingkungan tempat tinggal. Kaitan dari beberapa faktor eksternal juga memberikan peran penting dalam kegiatan pembelajaran peserta didik. Salah satu bentuk dari faktor eksternal tersebut adalah penggunaan media yang sangat berperan penting terhadap kegiatan pembelajaran, selain komponen-komponen lain seperti penggunaan model pembelajaran, materi yang diajarkan ataupun kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh pendidik.
Peningkatan kualitas belajar peserta didik pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan media pembelajaran juga menjadi topik hangat dalam dunia pendidikan saat ini karena keterlibatan peserta didik dan terakomodasinya karakteristik mereka pada media pembelajaran. Media menjadi perantara antara pendidik dengan peserta didik dalam penyampaian materi pembelajaran supaya berjalan dengan semestinya. Dengan adanya media pembelajaran, peserta didik dapat termotivasi untuk mengikuti pembelajaran karena adanya hal baru yang hadir pada kegiatan belajar mereka. Media juga dapat memberikan peserta didik rangsangan belajar sehingga adanya pengalaman belajar yang menyenangkan dan efektif.
Kegiatan belajar mengajar yang semula secara tatap muka kemudian dilakukan secara daring mengakibatkan banyaknya pendidik yang merasa kaget dengan hal tersebut. Peserta didik diharuskan untuk belajar dari rumah dan menerima materi pembelajaran dari pendidik dilakukan melalui berbagai media. Pemilihan media pembelajaran yang tepat pada masa pandemi Covid-19 merupakan hal penting untuk dipertimbangkan. Dengan adanya media pembelajaran maka peserta didik terbantu untuk memahami materi pembelajaran yang diberikan, walaupun peserta didik belajar di rumah masing-masing. Selain itu, selama masa pandemi pendidik tidak dapat menemui peserta didik secara langsung, maka media video pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam ( PAI ) dianggap tepat untuk memudahkan pendidik menjelaskan materi-materi pembelajaran. Kemudian, media video pembelajaran juga dianggap mengatasi kebosanan dan kejenuhan peserta didik saat belajar di rumah. Oleh karena banyaknya keunggulan penggunaan media video pembelajaran selama masa pendemi Covid-19, maka banyak pendidik yang mengaplikasikan media ini pada kegiatan pembelajarannya. Hal ini untuk melihat sejauh mana pelaksanaan media video pembelajaran dilaksanakan di SMP N 1 Jumo selama masa pandemi Covid-19 berdasarkan perspektif pendidik.
Peserta didik memiliki tingkat pemahaman materi yang berbeda-beda, termasuk dalam memahami materi Pendidikan Agama Islam yang monoton menggunakan metode ceramah. Terkadang peserta didik sulit menangkap apa yang dijelaskan oleh guru khususnya pada materi kompleks seperti materi fiqih. Tujuan dari paparan ini untuk melakukan suatu inovasi pembelajaran guna menjawab permasalahan siswa terkait pemahaman materi. Inovasi yang akan dibahas dalam artikel ini merupakan pengembangan media audiovisual untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).
Dengan pengembangan inovasi media audiovisual, diharapkan siswa dapat lebih memahami materi Pendidikan Agama Islam dan memberikan suasana baru dalam pembelajaran. Hasil dari penelitian ini dengan perkembangan teknologi, pengaksesan media audivisual dalam pembelajaran semakin mudah. Situs paling popular yang menyediakan akses media audiovisual yaitu Youtube. Peran pendidik dalam pemutaran video pembelajaran sebagai pembimbing. Sehingga dengan media ini dapat membentuk efektifitas belajar siswa.
Para pendidik memiliki ruang komunikasi yang dimanfaatkan untuk mengekspresikan dan mendeskripsikan kesiapan mereka dalam mengawal program dan sistem penyelenggaraan pendidikan tetap berlangsung pada seluruh jenjang. Komitmen mengajar ditunjukkan dengan aktivitas berbasis digital, mereka melakukan pembelajaran dengan tetap melakukan persiapan, melaksanakan pembelajaran dan menyelesaiakan evaluasi sesuai kondisi pandemi. Komentar terkait kendala interaksi antara tenaga pengajar dan peserta didik mendominasi kolom obrolan dan diselesaikan dengan mengakomodir saran dan kritik tanpa banyak membebani setiap unsur sehingga tetap dapat tercipta kondisi belajar.
Aplikasi pembelajaran digital menjadi ruang belajar baru bagi para tenaga pengajar yang menjadikan mereka lebih maksimal menguasai gaya komunikasi dan interaksi berbasis media. Pengakuan mereka juga dipublikasikan melalui media sosial terkait kerinduan ingin bertemu langsung dengan para peserta didik di ruang pembelajaran. Para tenaga pengajar tetap dalam koridor pencapaian pembelajaran yang mengarah kepada Profil Pelajar Pancasila, kerapkali para peserta didik dibekali dengan pembelajaran yang mengutamakan berbasis teknologi untuk pemahamnya terhadap pembelajaran yang ada karena kebetulan SMP N 1 Jumo kabupaten Temanggung termasuk salah satu sekolah penggerak. .
Respon dan tanggapan beberapa unsur ini mengindikasikan bahwa perubahan itu adalah keniscayaan, setiap individu harus dapat menyiapkan diri untuk menghadapi perubahan. Perubahan sistem pembelajaran di masa pandemi ini adalah wujud transformasi tidak terduga dan selanjutnya akan mewarnai perkembangan dinamika pembelajaran pada seluruh jenjang di masa mendatang saat badai Covid 19 telah berlalu. Pada akhirnya, setiap individu akan terbiasa dengan kondisi ini dan bahkan menjadikan momentum pandemi ini sebagai titik permulaan untuk membudayakan kebiasaan baru dan bernilai positif dalam dunia pendidikan, khususnya dalam kegiatan belajar dan pembelajaran. Bentuk pendidikan di lingkungan keluarga lebih bermakna dari kondisi bermakna sebelumnya karena setiap anggota inti keluarga dapat memediasi kebutuhan belajar dan interaksi personal, intrapersonal dan interpersonal lebih terwujud dalam suasana pendidikan keluarga.
Kondisi pembelajaran pada masa pandemi harus dapat dimanfaatkan dengan perubahan pola berpikir, pola belajar, pola inteksi ilmiah yang lebih bermakna sehingga kekakuan dalam menyikapi masa Covid 19 dapat dimaksimalkan dengan produktivitas yang mencirikan kebermaknaan. Perasaan pobia diminimalisir dengan optimis bahwa seluruh aktivitas tetap berlangsung dengan protokol kesehatan tatanan baru (new normal), khususnya dalam segmen penyelenggaraan pendidikan, baik pada pendidikan pra sekolah hingga pendidikan tinggi.
Setiap individu harus tanggap terhadap keterbatasan di masa pandemi untuk tetap produktif dalam bidangnya dan memaknai kondisi pandemi ini sebagai bagian dari perubahan yang tetap harus mengedepankan sikap dan prilaku representatif pada tatanan baru untuk menciptakan ruang belajar bervariasi. Pada akhirnya, artikel ini menegaskan bahwa setiap perubahan dalam sistem pembelajaran dapat mendesain kondisi baru dan memiliki distingsi dengan kondisi sebelum dan yang akan datang utamanya pada pembelajaran Pendidikan Agam Islam. Maka setiap unsur terkait harus dapat menyesuaiakan dengan perubahan tersebut untuk mewujudkan keberhasilan pembelajaran secara komprehensif.
Share This Post To :
Kembali ke Atas
Artikel Lainnya :
- KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.3 “COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK"
- KONEKSI ANTAR MATERI MODUL
- PENDIDIKAN NILAI DAN KARAKTER DALAM TRADISI MASYARAKAT JAWA
- PERKEMBANGAN AGAMA ANAK USIA DINI
- PENDIDIKAN KARAKTER SANTRI MELALUI SIKAP TAWADHU’ DAN PEMBIASAAN MUJAHADAH
Silahkan Isi Komentar dari tulisan artikel diatas :
Komentar :
Kembali ke Atas