• VISI
  • LOGO SMP

Selamat Datang di Website SMP NEGERI 1 JUMO. Terima Kasih Kunjungannya

Pencarian

Kontak Kami


SMP NEGERI 1 JUMO

NPSN : 20321497

Jl.Muntung Jumo Kab.Temanggung


info@smpn1jumo.sch.id

TLP : (0293) 5921616


          

Prestasi Siswa


Juara OSN 2016

Profesor Toshiko Kinosita mengemukakan bahwa sumber daya manusia Indonesia masih sangat lemah untuk mendukung perkembangan industri dan ekonomi. Penyebabnya karena pemerintah selama ini tidak pernah menempatkan pen...



:: Selengkapnya

Banner

Jajak Pendapat

Bagaimana pendapat anda mengenai web sekolah kami ?
Sangat bagus
Bagus
Kurang Bagus
  Lihat

Statistik


Total Hits : 29975
Pengunjung : 8128
Hari ini : 3
Hits hari ini : 17
Member Online : 0
IP : 18.232.179.37
Proxy : -
Browser : Opera Mini

Status Member

PENDIDIKAN KARAKTER SANTRI MELALUI SIKAP TAWADHU’ DAN PEMBIASAAN MUJAHADAH




  1. PENDAHULUAN

Indonesia adalah bangsa yang besar, baik dari segi kekayaan alamnya, keanekaragaman budayanya, dan jumlah penduduknya. Namun selain sebagai bangsa besar, Indonesia juga harus menjadi bangsa yang berkualitas dan berkeadaban, dengan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) melalui dunia pendidikan.

Secara normatif, dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah disebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap,kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.[1]

Jika mencermati substansi dari undang-undang sistem pendidikan di atas, maka pada hakikatnya fungsi pendidikan adalah untuk memperbaiki perilaku manusia. Perubahan perilaku tidak akan terjadi tanpa adanya pembiasaan. Ketika sudah menjadi kebiasaan, maka akan disebut watak. Jika watak manusia di suatu bangsa itu baik, maka dijamin bangsanya juga akan baik.

Filsuf kontemporer Michael Novak memaknai karakter sebagai perpaduan harmonis seluruh budi pekerti yang terdapat dalam ajaran-ajaran agama, kisah-kisah sastra, cerita-cerita orang bijak dan orang-orang berilmu, sejak zaman dahulu hingga sekarang. Orang-orang dengan karakter yang mengagumkan bisa sangat berbeda antara satu dengan lainnya.[2]Dari pengertian tersebut, karakter sesuai dengan pendidikan nilai, terdiri atas nilai-nilai operatif, nilai-nilai yang berfungsi dalam praktik. Karakter mengalami pertumbuhan yang membuat suatu nilai menjadi budi pekerti, seluruh watak batin yang dapat diandalkan dan digunakan untuk merespon berbagai situasi dengan cara yang bermoral.

 

[1]Undang-UndangNomor 20 Tahun 2003 tentangSistem Pendidikan Nasional, Jakarta,Tahun 2003.

[2] Thomas Lickona, Pendidikan Karakter: Panduan LengkapMendidikSiswaMenjadiPintardanBaik, Nusa Media, Bandung, 2013, 72.

 

Untuk artikel lengkap klik link di bawah ini

https://smpn1jumo.sch.id/files/6-laili_makalah_jurnal_pendidikan_karakter_santri.docx




Share This Post To :

Kembali ke Atas

Artikel Lainnya :




Silahkan Isi Komentar dari tulisan artikel diatas :

Nama :

E-mail :

Komentar :

          

Kode :


 

Komentar :


   Kembali ke Atas